cara memperbaiki bios yang rusak pada laptop

Caranyaialah Anda masuk dahulu ke BIOS laptop Anda. Lalu masuk ke tab Exit dan pilih Load Setup Defaults dan simpan pengaturan BIS dengan menekan ( Save and Exit ). Maka secara otomatis laptop akan melakukan booting ke Windows seperti biasanya. 4. Mengganti Sistem Operasi Cara terakhir ialah dengan mengganti sistem operasi. Tunggu1- 2 menit agar aliran listrik di motherboard hilang terlebih dahulu. Sentuh dua kaki PIN. Dapat menggunakan obeng atau alat konduktor lainnya. Sentuh selama 10 - 20 detik. Pasang kembali semua kabel. Hidupkan PC dan masuk BIOS. Secara umum untuk masuk BIOS adalah tekan tombol DELETE pada keyboard. Apr09 2021 middot apa saja berikut ini tim qoala sudah merangkum berbagai cara memperbaiki keyboard laptop yang tidak berfungsi. 2021 . Tidak terlalu sulit, semua pengguna pasti bisa memperbaiki keyboard laptop yang rusak dan tak membuatnya semakin parah. Untuk lebih jelasnya, simak berbagai cara mengatasi keyboard laptop yang tidak Kemudianada menu repair your computer, klik menu tersebut. #4 Selanjutnya klik pilihan Troubleshoot. #5 Pilih reset this pc. #6 Akan muncul kotak dialog pilih keep my file (Supaya tidak menghapus file yang ada di partisi C) #7 Terakhir klik reset. Sekian cara memperbaiki windows 10 tanpa install ullang. Saatmenyalakan laptop pertama kali langsung masuk bios berarti ada yang tidak beres baik itu di hardware maupun software. Hal tersebut biasanya terjadi karena: Cek Media Penyimpanan. Cek Keyboard Laptop. Ganti Keyboard Laptop. Reset Settingan Bios. Reset Baterai Cmos. Intall Ulang OS. Lanjut baca yuk. nhận xét học bạ theo thông tư 27 lớp 1. Ciri Khas IC Bios Komputer Rusak, dan Penyebab Kerusakan Disaat Kamu sedang mengalami kerusakan komputer dan laptop jarang sekali mengira bahwasannya IC Bios Mengalami Kerusakan yang terkadang tidak diketahui melalui ciri khas yang dikeluarkan. Ada banyak hal yang menjadi penyebab kerusakan pada IC bios serta cara flash recovery yang paling ampuh. Si Kecil IC bios memiliki manfaat yang penting dalam melakukan hubungan antara semua perangkat keras dengan motherboard agar dapat bekerja sama dan terhubung sempurna dalam kerja komputer dan laptop. Saat mengalami kerusakan tentu akan menggangu kerja yang seharusnya lancar misalnya booting yang gagal, atau lainnya. Dibawah ini LaeMurdani Telah menguraikan penyebab, ciri khas serta cara flash recovery IC bios yang mudah dan ampuh dalam mengalami crash ataupun kerusakan. Yuk lihat selengkapnya dibawah ini. PENYEBAB IC BIOS KOMPUTER dan LAPTOP RUSAK IC Bios tertanam sempurna didalam sebuah motherboard, ada beberapa penyebab kenapa Chip kecil ini bisa mengalami kerusakan yang akhirnya mengganggu sistem dari kerja komputer yang sebelumnya maksimal. Terkadang sebagai pengguna awam tidak mengetahui bahwasannya kebiasaan yang selama ini dilakukan ternyata berdampak negatif dan dapat menjadi penyebab dari kerusakan bios di laptop atau komputer dengan merk asus, hp, acer, vaio dan lainnya. Dengan mengetahui dan memahami apa hal yang menyebabkan kerusakan pada IC Bios maka kita akan lebih dapat menjadi agar terhindar dari rusaknya. Dibawah ini kami telah Uraikan secara terperinci, jelas dan mudah dipahami Overheating panas berlebih pada processor Kerusakan Komponent IC yang terdapat pada motherboard yang bisa saja terjadi oleh karena korsleting listrik atau panas berlebih yang dihasilkan dari daya yang kelebihan atau bahkan atau panas berlebih dalam komponen komputer sangat berdampak buruk terhadap hampir seluruh perangkat. oleh karenanya selalu jaga suhu dari laptop milikmu agar IC Bios di motherboard tetap aman. Overclock yang salah atau Berlebihan Untuk mencegah agar IC Bios yang di motherboard tidak mengalami kerusakan yang fatal dan akhirnya membutuhkan Flash Recovery, maka ada beberapa hal yang wajib dan perlu untuk dilakukan dalam keseharian diantaranya Selalu menjaga suhu komputer agar tidak terjadi overheat, salah satunya adalah dengan tidak menggunakan laptop di tempat yang tertutup rapat seperti diletakkan di kasur atau suhu kamar yang panas.Hindari menempatkan komponen motherboard di tempat yang berdebu agar komputer jangan sampai menghisap kotoran yang berakhibat akan menghambat proses pendinginan atau sebaiknya kamu sering melakukan pembersihan heatsink atau benturan motherboard terlebih di laptop ataupun komputer, karena akan menimbulkan kerusakan pada komponen IC Bios ataupun periksa apakah setiap komponen IC Bios atau yang lain terhubung dengan benar ke soket, atau apakah ada bagian kabel yang terjepit atau benda lain yang menempel pada komponen terbaik adalah menggunakan penstabil tegangan untuk menjaga bahwasannya daya dan tegangan drop atau kelebihan agar menghindari tegangan rendah atau beban berlebih. CIRI KHAS dari BIOS KOMPUTER RUSAK YANG JARANG DISADARI Layar blank saat komputer dinyalakan Ciri khas pertama yang mudah dikenali dari rusaknya IC Bios ialah layar menjadi hitam saat komputer atau laptop dihidupkan. Untuk komputer, pertama-tama coba periksa apakah kabel koneksi CPU dan layar sudah benar. Jika tidak ada masalah dengan kabel, mungkin itu masalah CPU atau BIOS. Pada laptop kamu dapat memastikan bahwa terdapat masalah yang serius pada komponen komputernya. Oleh karena itu, untuk mengatasi masalah tersebut, bagian CPU harus dibongkar agar dapat terlihat lebih jelas. Kami menyarankan agar kamu menyerahkan kepada teknisi yang berpengalaman agar lebih tenang dan nyaman. Keyboard tidak terdeteksi Ciri khas berikutnya ialah keyboard yang tidak berfungsi dengan baik. Mungkin pada awalnya Anda akan mengira ada masalah dengan keyboard. Jika menurut Anda demikian, coba ganti keyboard lama dengan satu atau keyboard baru yang masih digunakan tetapi berfungsi dengan baik. Jika Anda masih tidak dapat menggunakan keyboard lama, coba gunakan keyboard di komputer teman Anda sebagai tes. Jika sobat kamu tidak mengalami masalah yang serius, maka bisa dipastikan bahwa masalahnya ada pada CPU, terutama pada bagian BIOS. Ini juga berlaku untuk laptop juga loh ya. Sering Terjadi Blue Screen Saat menyalakan komputer atau laptop, blue screen sering sekali muncul. Jika ini terjadi pada komputer dan laptop Anda, Anda dapat menentukan bahwa ada masalah besar dengan bagian BIOS komputer atau motherboard laptop. Memang mudah untuk mengetahui tanda-tanda ini. Biasanya sih Windows mungkin telah mengalami corrupt, yang mungkin terjadi karena seringnya laptop mengalami restart atau mati sendiri. Sudah mencoba instal ulang namun masih saja terjadi blue screen. Kalau terus berulang, bisa saja ini sebagai ciri khas dari kerusakan IC bios. Gagal Booting Salah satu alasan mengapa komputer tidak dapat masuk seperti normal biasanya adalah karena bios tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Proses booting sendiri sangat penting di komputer dan laptop guna memulai dan memperkenalkan segala device yang berfungsi pada notebook. Proses booting itu sendiri sebenarnya tidak memakan waktu yang lama, sehingga pengguna seharusnya tidak butuh berlama-lama saat ingin menggunakan perangkatnya. Oleh karena itu, jika BIOS rusak, ini juga salah satu ciri khas yang paling sederhana. Suara Speaker Tidak Keluar Ciri khas lain dari kerusakan BIOS adalah terkadang speaker di komputer atau laptop tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal semacam ini sangat mudah dilihat dan diketahui. Misalnya pada laptop, saat speaker laptop tidak berfungsi, coba gunakan headphone, speaker eksternal, earphone atau alat bantu dengar lainnya. Jika suara berasal dari headset, speaker eksternal, atau headset, ini dapat berarti bahwasannya speaker di dalam notebook atau di BIOS telah terjadi kegagalan. Ini juga berlaku untuk komputer. Tidak Terdeteksi CD / DVD Room Jika komputer atau laptop Anda memiliki CD-ROM dan Anda mencoba menjalankan CD atau DVD tetapi tidak terdeteksi, mungkin ada masalah dengan bagian CD-rom atau bagian BIOS dari komputer atau laptop. Untuk hal ini, kemungkinan kerusakan BIOS masih menjadi tanda tanya. Sebab, hal ini tidak hanya merusak BIOS, tetapi juga CD-ROM, terutama lensa optik atau CD / DVD itu sendiri namun ini dapat menjadi pertanda serta ciri khas yang perlu diperhatikan. Komputer dan Laptop Mati TOTAL Jika BIOS pada komputer rusak terlalu parah, akibatnya laptop dan komputer akan gagal total dalam melakukan pekerjaan dalam booting atau hidup. Kerusakan BIOS parah ini juga merupakan salah satu alasan kematian total yang terjadi pada laptop. Jika ini masalahnya, Anda harus mencoba memperbaikinya sendiri atau segera mengirimkannya ke service center terpercaya untuk perawatan lebih lanjut. Kita dapat melihat bahwa kegagalan BIOS akan mempengaruhi fungsi komputer. Tetapi Anda tidak perlu terlalu khawatir. Karena kerusakan seperti itu masih cukup wajar dan bisa diperbaiki. Itu saja, Anda harus memilih jenis BIOS yang dapat Anda gunakan di komputer atau laptop Anda nantinya. Semoga ini akan menginspirasi Anda dan kita semua. CIRI KHAS IC BIOS LAPTOP RUSAK dan HARUS DI FLASH Flash Bios merupakan solusi untuk memperbaiki laptop yang rusak. Tujuan dari operasi ini adalah untuk mengganti file Bios dengan file baru yang baru dan tidak berantakan. Penyebab kerusakan BIOS biasanya File yang terdapat pada IC bios bisa saja rusak dan menjadi tidak terbaca oleh karena kerusakan yang terjadi seperti pada penjelasan diatas dan akhirnya tidak mampu bekerja maksimal seperti biasanya. Dibawah ini telah kami uraikan bagaimana ciri khas dari bios yang yang meminta di flash ulang ialah Laptop masih bisa dihidupkan namun keadaan layar tidak nyala bukan berarti kerusakan Layar / LC komputer ya Ampere Daya dalam keadaan normal, dan bukanlah alasan karena power kekurangan daya yang dibutuhkan dalam menghidupkan komputer atau pada level normal. Anda dapat memeriksa motherboard mulai dari 19V, 5 / 3V, dll. Tegangan dipusatkan pada induktor, sehingga Anda dapat memeriksa semua induktor yang lebih besar untuk tegangan atau penurunan dari Masalah Overheating Panas Berlebih AKHIR KATA Apabila kamu mendapati ciri khas diatas sesuai yang diuraikan tadi, maka kemungkinan terbesar ialah mungkin sudah waktunya bios untuk di flash ulang dan sebagai signal rusak. Pastikan secara mantap bahwasannya versi masih sesuai dengan sebelumnya sesuai dengan spesifikasi laptop yang kamu punya. Jangan pernah lupakan untuk melakukan backup bios terlebih dahulu sebelum melakukan bios, guna menghindari kegagalan flash bios yang dapat berakibat Artikel diatas Bermanfaat dan silahkan bagikan atau share kepada teman atau kerabat yang membutuhkan sebagai Ciri Khas IC Bios Komputer Rusak, dan Penyebab Kerusakan. Cara Memperbaiki Bios Yang Rusak Pada Laptop – Laptop adalah salah satu alat yang sangat berguna dan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari. Dengan laptop, Anda dapat melakukan berbagai hal, seperti mengetik, mengedit foto dan bahkan memainkan game. Namun, kadang-kadang laptop Anda mungkin mengalami masalah, salah satunya adalah kerusakan BIOS. BIOS adalah program yang berjalan pada laptop Anda, yang bertanggung jawab atas berbagai fungsi komputer. Jika BIOS rusak, laptop Anda mungkin tidak dapat berfungsi dengan benar. Kebanyakan masalah BIOS dapat diperbaiki dengan mudah, dan beberapa langkah sederhana akan membantu Anda memperbaiki masalah BIOS Anda. Pertama-tama, pastikan Anda memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda. Anda dapat menemukan versi terbaru dari BIOS dari situs web produsen laptop Anda. Setelah Anda mendownload versi BIOS yang tepat, Anda harus membuat sebuah disket atau flash drive bootable dengan versi BIOS terbaru. Kedua, Anda harus memasukkan disket atau flash drive bootable ke laptop Anda. Setelah Anda memasukkannya, Anda harus restart laptop Anda. Ketika laptop Anda menyala kembali, Anda harus menekan tombol yang tepat untuk masuk ke BIOS. Biasanya, tombol ini adalah tombol F1 atau F2. Setelah Anda masuk ke BIOS, Anda harus mencari opsi untuk memperbarui BIOS. Ketiga, Anda harus memilih opsi untuk memperbarui BIOS. Anda akan diminta untuk memilih disket atau flash drive bootable yang Anda buat sebelumnya. Setelah Anda memilihnya, proses update BIOS akan dimulai. Jangan mencoba untuk mematikan laptop Anda selama proses ini. Ketika proses update BIOS selesai, laptop Anda akan restart kembali. Ini berarti bahwa proses update BIOS berhasil. Anda seharusnya bisa menjalankan laptop Anda seperti biasa. Namun, jika Anda mengalami masalah BIOS lainnya, mungkin saja Anda harus melakukan proses update BIOS lagi. Jadi, pastikan Anda selalu memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda. Itulah cara memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop. Jika Anda mengalami masalah dengan laptop Anda, cobalah untuk memperbaiki BIOS Anda. Proses ini tidak sulit dan Anda bisa memperbaiki masalah BIOS dengan cepat. Jadi, jangan takut untuk mencoba memperbaiki BIOS Anda jika Anda mengalami masalah dengan laptop Anda. Daftar Isi 1 Penjelasan Lengkap Cara Memperbaiki Bios Yang Rusak Pada 1. Pastikan Anda memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop 2. Buat sebuah disket atau flash drive bootable dengan versi BIOS 3. Masukkan disket atau flash drive bootable ke laptop Anda dan restart laptop 4. Tekan tombol yang tepat untuk masuk ke 5. Cari opsi untuk memperbarui 6. Pilih opsi untuk memperbarui 7. Pilih disket atau flash drive bootable yang telah Anda buat 8. Jangan mencoba untuk mematikan laptop Anda selama proses 9. Setelah proses update BIOS selesai, laptop Anda akan restart 10. Pastikan Anda selalu memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda. Penjelasan Lengkap Cara Memperbaiki Bios Yang Rusak Pada Laptop 1. Pastikan Anda memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda. Pastikan Anda memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda adalah langkah pertama yang harus Anda lakukan ketika ingin memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop. Ini penting untuk memastikan bahwa laptop Anda memiliki versi BIOS yang benar sebelum melanjutkan proses memperbaiki. Anda dapat menemukan versi BIOS terbaru untuk laptop Anda dengan mengunjungi situs web pembuatnya. Pembuat laptop biasanya menyediakan versi BIOS terbaru di situs web mereka. Jika Anda tidak dapat menemukan versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda, Anda dapat menghubungi pembuat laptop dan meminta bantuan. Setelah Anda memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda, Anda harus mengunduh file BIOS yang tepat dan menyimpannya pada media penyimpanan. Anda kemudian dapat memasukkan media penyimpanan ke dalam laptop Anda dan menjalankan file BIOS. File BIOS akan memperbarui BIOS laptop Anda secara otomatis. Setelah proses pembaruan selesai, Anda harus merestart laptop Anda dan memastikan bahwa pembaruan berhasil. Jika Anda masih mengalami masalah dengan BIOS laptop Anda, Anda harus mencoba memprogram ulang BIOS. Ini dapat dilakukan dengan memprogram ulang BIOS laptop Anda dengan cara menggunakan CD-ROM atau USB yang berisi file BIOS. Setelah Anda memprogram ulang BIOS laptop Anda, Anda harus me-restart laptop Anda dan memeriksa apakah masalah BIOS telah terselesaikan. Jika Anda masih menemukan masalah BIOS pada laptop Anda, Anda harus mencari tahu apakah laptop Anda mendukung fitur pembaruan BIOS yang lebih canggih. Fitur ini berguna jika Anda mengalami masalah BIOS yang serius dan mengharuskan Anda memperbarui BIOS dengan cara yang lebih canggih. Jika laptop Anda tidak mendukung fitur ini, Anda harus menghubungi pembuat laptop untuk mendapatkan bantuan. 2. Buat sebuah disket atau flash drive bootable dengan versi BIOS terbaru. Setelah Anda menyadari bahwa BIOS Anda telah rusak, langkah selanjutnya adalah membuat disket atau flash drive bootable dengan versi BIOS terbaru. Disini, Anda akan memerlukan sebuah disket atau flash drive yang dapat Anda gunakan untuk membuat bootable. Jika Anda tidak memiliki salah satu dari mereka, Anda dapat dengan mudah membelinya di toko komputer. Kemudian, Anda harus mendownload file bios yang terbaru dari situs web resmi produsen laptop Anda. Pada saat ini, Anda harus mengikuti petunjuk yang diberikan oleh produsen laptop untuk mengambil file BIOS. Setelah Anda mendapatkan file BIOS terbaru, Anda harus mengunduh sebuah program khusus seperti Rufus atau Universal USB Installer. Program ini dapat Anda gunakan untuk membuat disket atau flash drive bootable dengan versi BIOS terbaru. Setelah Anda membuat disket atau flash drive bootable dengan versi BIOS terbaru, Anda harus memasangnya ke laptop Anda. Anda harus menghubungkan disket atau flash drive ke port USB laptop Anda. Kemudian, Anda harus restart laptop Anda dan masuk ke BIOS. Di sini, Anda harus menemukan opsi untuk mengubah boot order. Anda harus memilih disket atau flash drive sebagai prioritas booting. Setelah Anda mengonfigurasi boot order, Anda harus menyimpan perubahan dan restart laptop Anda. Saat laptop Anda restart, BIOS terbaru akan diinstal secara otomatis. Jika instalasi berhasil, Anda akan melihat pesan sukses disebutkan di layar. Setelah BIOS terbaru berhasil diinstal, Anda dapat menghapus disket atau flash drive bootable. 3. Masukkan disket atau flash drive bootable ke laptop Anda dan restart laptop Anda. Setelah melakukan langkah-langkah sebelumnya, selanjutnya adalah masukkan disket atau flash drive bootable ke laptop Anda dan restart laptop Anda. Bootable disk adalah disk yang berisi kode yang diperlukan untuk memperbaiki BIOS laptop Anda. Untuk dapat menggunakan bootable disk, Anda harus men-download dari situs web pabrikan laptop Anda. Setelah Anda memasukkan disket atau flash drive bootable ke laptop Anda, Anda harus restart laptop Anda. Saat laptop Anda sedang startup, Anda harus tekan tombol tertentu pada keyboard untuk membuka menu boot. Anda harus mencari menu boot sebelum laptop Anda masuk ke sistem operasi. Pada menu boot, Anda harus memilih disket atau flash drive sebagai media boot. Saat laptop Anda memuat file-file dari disket atau flash drive, BIOS laptop Anda akan diperbaiki. Setelah proses perbaikan selesai, laptop Anda akan restart secara otomatis. Setelah laptop Anda selesai restart, Anda harus mencari tahu apakah BIOS laptop Anda sudah berfungsi dengan baik. Jika sudah, maka Anda sudah berhasil memperbaiki BIOS laptop Anda. Jika belum, maka Anda harus mengulangi proses di atas hingga BIOS laptop Anda berfungsi dengan baik. 4. Tekan tombol yang tepat untuk masuk ke BIOS. Proses memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop merupakan salah satu cara untuk mengembalikan laptop Anda ke kondisi yang benar. Saat Anda menghadapi masalah yang terkait dengan BIOS, Anda perlu memeriksa BIOS untuk mencari tahu apa yang salah dan mengoreksinya. Tekan tombol yang tepat untuk masuk ke BIOS adalah langkah berikutnya. Biasanya, Anda harus menekan tombol F2, F10, Del, atau Esc saat laptop Anda sedang menyala. Anda harus menekan tombol yang tepat sebelum logo OS muncul dan ikon BIOS tampil. Jika tombol F2, F10, atau Del tidak berfungsi, silakan coba tombol Esc. Cara ini akan membantu Anda masuk ke BIOS. Meskipun Anda berhasil masuk ke BIOS, Anda tidak boleh memodifikasi setelan BIOS jika Anda tidak yakin tentang apa yang Anda lakukan. Dalam beberapa kasus, setelan BIOS yang salah bisa membuat laptop Anda tidak bisa menyala. Jika Anda tidak yakin tentang setelan BIOS, silakan hubungi teknisi untuk memperbaiki BIOS Anda. 5. Cari opsi untuk memperbarui BIOS. Opsi memperbarui BIOS adalah salah satu cara yang dapat Anda gunakan untuk memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop Anda. BIOS adalah perangkat lunak yang mengendalikan berbagai fungsi sistem komputer, termasuk pengaturan hardware, pengaturan sistem operasi, dan pengaturan jaringan. BIOS juga mengatur proses booting, yang menentukan bagaimana sistem komputer memulai. Jika BIOS rusak, laptop Anda bisa mengalami masalah ketika mencoba untuk boot. Untuk memperbarui BIOS, Anda harus memeriksa situs web laptop untuk melihat apakah ada pembaruan BIOS yang tersedia untuk perangkat Anda. Setelah menemukan versi BIOS yang diperbarui, Anda harus mendownload file perbarui BIOS dan menyimpannya ke media penyimpanan yang dapat dibaca oleh laptop Anda. Anda harus benar-benar membaca dan mengikuti petunjuk yang diberikan saat memperbarui BIOS. Selanjutnya, Anda harus mengakses BIOS laptop Anda dan mencari opsi untuk mengembalikan atau memperbarui BIOS. Biasanya, Anda dapat menemukan opsi ini di menu Advanced atau Security. Pilih opsi untuk memperbarui, dan Anda akan diminta untuk memilih lokasi file BIOS yang diperbarui. Setelah Anda memilih file, proses memperbarui BIOS akan segera dimulai. Setelah proses memperbarui BIOS selesai, Anda harus memasang ulang laptop Anda untuk menerapkan perubahan. Jadi pastikan Anda telah menyimpan semua data yang penting sebelum memulai proses pembaruan BIOS. Dengan cara ini, Anda dapat mengakses BIOS yang diperbarui dan memperbaiki masalah yang ada di BIOS laptop Anda. 6. Pilih opsi untuk memperbarui BIOS. Pada tahap ini, Anda akan diminta untuk memilih opsi untuk memperbarui BIOS. Biasanya, Anda akan melihat dua opsi yang tersedia, yaitu untuk memperbarui BIOS secara online atau offline. Jika Anda memilih opsi online, Anda akan dapat mengunduh file BIOS dan menginstalnya ke dalam laptop Anda. Jika Anda memilih opsi offline, Anda akan diminta untuk memasukkan media penyimpanan, seperti USB flash drive atau CD/DVD, ke dalam laptop Anda. Perangkat lunak BIOS akan membaca file BIOS dari media penyimpanan, lalu menginstalnya ke dalam laptop Anda. Selain itu, Anda juga akan diminta untuk menerima lisensi penggunaan dan membaca keterangan tentang BIOS yang akan diperbarui. Setelah membaca keterangan ini, Anda harus mengklik tombol “Ya” untuk melanjutkan proses pembaruan. Jika Anda tidak yakin tentang proses update dan takut komputer Anda bisa rusak, Anda bisa mengklik tombol “Tidak” untuk membatalkan proses. Setelah Anda mengklik tombol “Ya”, proses update akan dimulai. Perangkat lunak BIOS akan memperbarui BIOS di laptop Anda, lalu meminta Anda untuk me-reboot laptop Anda. Setelah laptop Anda di-reboot, BIOS laptop Anda akan terpasang dan Anda dapat melanjutkan menggunakan laptop Anda seperti biasa. Jika Anda melihat pesan error saat laptop Anda di-reboot, Anda harus memulai proses pembaruan BIOS dari awal. 7. Pilih disket atau flash drive bootable yang telah Anda buat sebelumnya. Setelah Anda mem-flash BIOS, Anda akan menggunakan disket atau flash drive bootable untuk melakukan booting ke BIOS. Ini adalah cara Anda memastikan bahwa BIOS diinstal dengan benar. Proses ini juga akan memungkinkan Anda untuk memeriksa dan memperbaiki setiap konfigurasi yang mungkin tidak diinginkan ketika BIOS dipasang. Untuk melakukan ini, Anda harus membuat disket atau flash drive bootable sebelumnya. Anda dapat menggunakan salah satu dari banyak program yang tersedia secara gratis untuk membantu Anda. Ini akan memungkinkan Anda untuk membuat media bootable yang dapat digunakan untuk melakukan booting ke BIOS. Ketika Anda memiliki media bootable yang sudah siap, Anda dapat memasangnya pada komputer Anda dan mengatur BIOS untuk memulai booting dari media bootable. Ini dapat dilakukan dengan mengubah pengaturan boot dalam BIOS dan mengatur media bootable sebagai pilihan booting pertama. Ketika Anda booting dari disket atau flash drive bootable, Anda akan dibawa ke BIOS. Di sini Anda akan dapat mengecek setiap konfigurasi BIOS dan memastikan bahwa BIOS diinstal dengan benar. Jika Anda menemukan ada konfigurasi yang salah, Anda dapat memperbaikinya di sini. Ulangi proses ini sampai Anda yakin bahwa konfigurasi BIOS telah berhasil dipasang dengan benar. Ketika Anda telah selesai, Anda dapat me-reboot komputer Anda dan melanjutkan dengan menggunakan komputer. Dengan demikian, Anda telah berhasil memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop Anda. 8. Jangan mencoba untuk mematikan laptop Anda selama proses ini. Memperbaiki BIOS yang rusak pada laptop dapat menjadi tugas yang menakutkan. BIOS adalah sistem yang berfungsi untuk mengontrol komponen komputer, sehingga jika rusak, laptop dapat menjadi tidak berfungsi. Meskipun itu sulit, Anda dapat melakukannya sendiri jika Anda tahu caranya. Ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda ikuti 1. Pastikan Anda memiliki akses ke BIOS. Ini dapat dilakukan dengan menekan tombol yang tepat saat laptop Anda sedang dinyalakan. Tombol yang biasa digunakan adalah Del, F2, atau F12. 2. Setelah Anda memasuki BIOS, periksa pengaturannya. Jika Anda melihat ada pengaturan yang berbeda dari sebelumnya, ubah pengaturan tersebut kembali ke pengaturan default. 3. Jika masalah masih belum terselesaikan, cobalah untuk memperbarui BIOS laptop Anda dengan versi yang lebih baru. Anda dapat menemukan versi terbaru dari situs web pembuat laptop Anda. 4. Jika Anda tidak yakin cara memperbarui BIOS, cobalah untuk meminta bantuan dari ahli komputer. Mereka akan dapat membantu Anda melakukannya dengan benar. 5. Jika Anda merasa kurang yakin tentang cara memperbarui BIOS, cobalah untuk mematikan laptop Anda dan kemudian menghubungkan ke stopkontak listrik. 6. Tunggu sekitar 15 menit. Ini akan memungkinkan laptop Anda untuk melepaskan semua daya yang tersisa. 7. Setelah 15 menit, nyalakan kembali laptop Anda. Jika masalah masih belum terselesaikan, cobalah untuk memperbarui BIOS lagi. 8. Jangan mencoba untuk mematikan laptop Anda selama proses ini. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada BIOS Anda dan membuat masalah lebih rumit untuk diperbaiki. 9. Setelah proses update BIOS selesai, laptop Anda akan restart kembali. Setelah proses update BIOS selesai, laptop Anda akan restart kembali. Hal ini dimaksudkan untuk menyegarkan sistem dan memastikan bahwa BIOS yang baru telah diinstal. Ini juga akan memastikan bahwa laptop Anda sepenuhnya siap untuk digunakan. Anda dapat memeriksa apakah BIOS berfungsi dengan benar melalui sistem informasi. Jika BIOS Anda telah berhasil diperbarui, itu berarti bahwa semua perubahan yang Anda lakukan telah berhasil. Setelah proses restart, laptop Anda akan siap untuk digunakan kembali. Anda akan melihat bahwa laptop akan melakukan booting dengan lebih cepat dari sebelumnya. Jika Anda menggunakan sistem operasi Windows, Anda dapat memeriksa pengaturan BIOS dengan menekan tombol F2 saat logo Windows muncul. Setelah Anda masuk ke BIOS, Anda dapat memeriksa apakah semua pengaturan telah diperbarui dengan benar. Sebagai tambahan, Anda mungkin ingin memeriksa driver yang digunakan oleh laptop Anda. Driver adalah perangkat lunak yang memungkinkan laptop Anda untuk berinteraksi dengan perangkat keras lainnya. Driver juga dapat membantu meningkatkan kinerja laptop Anda. Jadi, pastikan Anda meng-update driver yang tepat segera setelah proses update BIOS selesai. Di akhir proses update, Anda juga perlu memeriksa apakah ada masalah lain dengan laptop Anda. Jika Anda menemukan masalah dengan kinerja laptop, Anda harus memeriksa pengaturan sistem, aplikasi, dan perangkat keras. Jika Anda memiliki masalah dengan driver, Anda harus menguninstall dan menginstal driver terbaru. Jika Anda mengalami masalah dengan BIOS, Anda mungkin perlu memperbarui BIOS lagi. Dengan demikian, proses update BIOS harus dilakukan dengan benar dan benar-benar selesai. Setelah proses update selesai, laptop Anda harus siap digunakan kembali. Anda harus memeriksa BIOS, driver, dan masalah lainnya segera setelah proses update BIOS selesai. Dengan demikian, Anda dapat yakin bahwa laptop Anda berfungsi dengan benar. 10. Pastikan Anda selalu memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda. Memastikan bahwa Anda memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda adalah salah satu cara terbaik untuk memperbaiki BIOS yang rusak. BIOS adalah sebuah program komputer yang memungkinkan sistem komputer untuk mengoperasikan perangkat kerasnya. Jika Anda menggunakan versi BIOS yang salah atau lama, Anda dapat menghadapi masalah yang berpotensi menyebabkan kerusakan permanen di laptop Anda. Untuk memastikan bahwa Anda memiliki versi BIOS yang tepat, Anda harus melakukan beberapa hal. Pertama, Anda harus mengetahui nama dan versi BIOS yang diinstal di laptop Anda. Anda dapat melakukan ini dengan membuka program Setup Utility. Program ini biasanya terdapat pada laptop Anda. Ketika Anda mengetahui versi BIOS yang diinstal di laptop Anda, Anda harus memeriksa situs web vendor laptop Anda untuk melihat apakah mereka telah mengeluarkan versi BIOS terbaru. Jika demikian, Anda harus mengunduh versi BIOS yang baru dan menginstalnya di laptop Anda. Anda juga harus membuat cadangan dari BIOS saat ini di laptop Anda sebelum menginstal versi BIOS yang baru. Hal ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah memulihkan BIOS ke versi yang lama jika terjadi masalah ketika menginstal versi BIOS yang baru. Setelah Anda selesai mengunduh versi BIOS yang baru, Anda harus memasangnya di laptop Anda. Ini biasanya dapat dilakukan dengan menggunakan program Setup Utility. Jika Anda tidak tahu cara menginstal BIOS baru, Anda dapat menemukan petunjuk online mengenai cara melakukannya. Setelah Anda selesai menginstal versi BIOS yang baru, Anda harus memeriksa apakah laptop Anda berfungsi dengan benar. Jika demikian, Anda bisa yakin bahwa Anda memiliki versi BIOS yang tepat untuk laptop Anda. Namun, jika laptop Anda masih mengalami masalah, Anda harus memulihkan BIOS ke versi yang lama dan mencari solusi lain untuk memperbaiki masalah yang Anda hadapi. Sedikit musibah terjadi saat kemarin saya mengupdate BIOS dari laptop ASUS A46CA ke versi terbarunya, jadi pada proses flashing ROM malah berhenti di 99% dan sampai 1 jam tidak selesai – selesai. Karena takut ada apa – apa akhirnya saya restart dan disinilah masalahnya, cuma muncul logo ASUS saat booting tapi tidak masuk – masuk ke loading Windows. Waduh… 🙁Ada beberapa hal yang bisa dilakukan saat masalahnya ada pada BIOS, entah layar hitam cuma muncul teks saja, muncul logo pabrikan motherboardnya, langsung masuk setting, atau muncul bunyi – bunyian. Yang pasti hampir semuanya menandakan masalah fatal. Sekarang mari kita coba beberapa cara untuk mengatasinya selama masih bisa masuk setting BIOS tekan F2 atau DeleteSilahkan reset BIOS kembali defaultnya. Ini cara paling mudah dan biasanya sudah berhasil cukup dengan cara SecureBoot. Aktifkan CSM juga kalau urutan booting sudah benar. Cek apakah menggunakan AHCI atau tidak, tes dengan dihidupkan atau dimatikan saja coba satu per satu, jangan semuanya secara bersamaan. Setelah mengganti satu konfigurasinya coba reboot komputer dan semoga kalau tidak bisa masuk BIOS? Masih ada solusinyaBerani bongkar? Coba cari jumper untuk reset CMOS dalam motherboard anda, atau lepaskan baterainya beberapa menit kemudian pasang kembali. Ini akan mereset BIOS juga. Untuk laptop ASUS coba tekan tombol CTRL+HOME saat booting BIOS, ini akan memanggil Crisis BIOS Recovery dan bisa dipulihkan settingnya dari akan saya update misal ada metode baru atau koreksi, terutama untuk merek – merek motherboard/notebook cerita soal update BIOS, prinsipnya kalau tidak rusak jangan diperbaiki. Kecuali anda memerlukan versi terbarunya atau ingin belajar. Walaupun sangat jarang gagal, tapi kalau bermasalah lebih repot lagi dibandingkan Windows rusak satu pertanyaan yang sering masuk adalah apakah bisa merusak motherboard? Saya bohong kalau bilang tidak mungkin, ada resiko tapi biasanya akan langsung dimatikan otomatis kalau dideteksi adanya masalah. Seperti kelebihan daya listrik atau kepanasan maka untuk perlindungan bisa langsung mati komputernya. Selama 10 tahun lewat saya mengupdate BIOS cuma kejadian rusak permanen 2, merek ABIT dan DFI dan ini pun sekitar 8 tahun lalu. Sedangkan motherboard dan laptop baru memiliki perlindungan lebih, minimal ada backup BIOS yang bisa digunakan untuk memulihkan konfigurasinya. Tinggal tahu tidak bermanfaat. 🙂 Pilih Kawasan Anda Masuk untuk mengakses konten terbatas Menggunakan Pencarian di Anda dapat dengan mudah mencari di seluruh situs dalam beberapa cara. Nama Merek Core i9 Nomor Dokumen 123456 Nama Kode Alder Lake Operator Khusus “Ice Lake”, Ice DAN Lake, Ice ATAU Lake, Ice* Tautan Cepat Anda juga dapat mencoba tautan cepat di bawah ini untuk melihat hasil pencarian paling populer. Informasi Produk Dukungan Driver & Perangkat Lunak Pencarian Terbaru Masuk untuk mengakses konten terbatas Pencarian Tingkat Lanjut Hanya pencarian di Judul Deskripsi ID konten Sign in to access restricted content. Versi peramban yang Anda gunakan tidak disarankan untuk situs untuk memutakhirkan ke versi peramban terbaru dengan mengklik salah satu tautan berikut. Safari Chrome Edge Firefox Cara Memperbaiki Komputer Tidak Mau Booting Fokus Utama Apa itu BIOS? Pesan kesalahan Menu Masalah penyimpanan Penggantian CMOS Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Tentunya anda masuk kesini karena mendapati masalah komputer tidak mau booting dan masuk bios, berarti anda telah datang ke tempat yang Masalah komputer tidak mau booting bisa membuat frustasi. Baik ketika sedang merakit atau ketika sistem Anda tiba-tiba berhenti bekerja, barangkali sulit mengetahui mulai dari mana memperbaikinya. Kesulitan bertambah jika Anda tidak dapat mengakses sistem operasi karena masuk bios pun tidak bisa karena masalah booting. Dalam panduan ini, kita akan membahas langkah-langkah yang harus diambil jika komputer Anda menyala dan layar Anda berfungsi, namun tidak memungkinkan Anda mengakses sistem operasi OS dan terj ebak di layar BIOS. Ada banyak kemungkinan penyebab masalah ini, jadi kita akan membahas sebagian masalah yang lebih umum untuk mencoba dan membuat sistem Anda kembali beroperasi dan berjalan. Perhatikan jika komputer Anda tidak menyala sama sekali — maksudnya tidak ada yang terjadi ketika menekan tombol daya, atau ketika ditekan komputer menyala sebentar lalu mati lagi — kami telah menangani rangkaian masalah itu di sini. Jika Anda mampu mengakses OS, tetapi masih mengalami masalah, maka Anda perlu melakukan beberapa pemecahan masalah perangkat lunak. Ada banyak sumber daya yang dapat digunakan untuk masalah seputar os dengan OS. BIOS Basic Input/Output System, adalah perangkat lunak yang disimpan di motherboard Anda yang memungkinkannya berinteraksi dengan perangkat keras sistem dan mengontrol fungsi dasar seperti prioritas boot. Motherboard yang lebih baru menggunakan UEFI sebagai ganti BIOS. UEFI adalah versi peningkatan dari perangkat lunak yang dirancang untuk lebih ramah-pengguna dan memastikan kompatibilitas dengan perangkat keras yang lebih baru. Anggap saja sebagai sistem operasi sederhana untuk motherboard Anda yang memberitahu komputer cara memulai. BIOS adalah yang Anda lihat sebelum sistem operasi dimuat, dan biasanya terdiri dari menu teks atau antarmuka sederhana yang memungkinkan Anda mengontrol fungsi dasar perangkat keras. Ini termasuk memodifikasi instruksi startup dan pemecahan masalah. BIOS dapat bervariasi di antara motherboard, jadi tidak ada instruksi universal untuk operasi. Walaupun antarmuka bervariasi menurut pabrikan, fungsinya serupa. Untuk pertanyaan mengenai BIOS yang spesifik, periksa dokumentasi motherboard Anda. Bergantung pada situasi spesifik Anda, mungkin perlu beralih ke bagian spesifik artikel ini. Jika Anda telah menghubungkan periferal USB baru seperti keyboard, mouse, atau headset, lanjutkan membaca. Jika Anda baru saja menambahkan perangkat penyimpanan baru, mulailah dengan bagian "Memperbarui BIOS Anda". Jika komputer Anda belum pernah berhasil boot, bagian "Pesan Kesalahan BIOS" mungkin menjadi tempat terbaik untuk memulai. Berikut penjelasan untuk memperbaiki booting dan cara setting bios agar langsung masuk ke os seperti windows. Menghilangkan faktor Eksternal Sebelum mengubah pengaturan apa pun, coba lepaskan semua periferal yang terhubung dari komputer Anda. Termasuk apa saja selain dari kabel daya, kabel layar yang terhubung ke monitor Anda, dan keyboard untuk menyusuri menu. Periferal yang terhubung seperti hard drive eksternal atau bahkan mouse bertenaga USB yang berpotensi menyebabkan masalah pada daya, konflik driver, atau masalah dengan urutan booting, dan dapat mencegah sistem boot ke OS. Jika sistem Anda berhasil boot ke OS tanpa ada perangkat yang terhubung, hubungkan setiap perangkat satu per satu, dan restart hingga Anda menemukan periferal yang menyebabkan masalah. Pesan Kesalahan BIOS Setelah Anda telah menghilangkan periferal eksternal sebagai biang keladinya, saatnya memeriksa pesan kesalahan BIOS. Seringkali, jika BIOS mendeteksi masalah perangkat keras, ia akan memberi tahu bahkan sebelum Anda memiliki akses ke menu BIOS. Pesan kesalahan akan bervariasi, bergantung pada BIOS yang Anda gunakan dan masalah yang dialami, tetapi inilah beberapa contoh untuk referensi Kipas CPU tidak terdeteksi - Masalah kipas atau pendingin. Kesalahan Perangkat BOOT - Ada masalah dengan salah satu drive penyimpanan Anda. Jika Anda menemukan suatu kesalahan, dan tidak jelas dengan apa masalah itu berkaitan, lihat spesifikasinya dalam dokumentasi motherboard Anda atau di online. Ini dapat menjadi langkah penting dalam mengidentifikasi lokasi masalah dan mengambil langkah berikutnya untuk memperbaikinya. Jika Anda masih kesulitan masuk ke OS setelah menjelajahi dan menangani pesan kesalahan, mungkin saatnya mereset BIOS Anda ke keadaan default. Memulihkan ke Default Sebuah kata peringatan BIOS mengontrol operasi mendasar sistem Anda, jadi berhati-hati saat membuat perubahan. 1. Jika belum masuk ke sana, akseslah Menu BIOS Anda. Proses ini akan bervariasi, bergantung pada pabrikan, tetapi biasanya melibatkan penekanan tombol tepat setelah menyalakan sistem Anda — seringkali tombol F2 atau DEL. Kebanyakan sistem akan memberitahu tombol yang sesuai di layar tepat setelah booting. Tekan tombol ini berulang kali begitu menyalakan sistem, dan Anda akan menemukannya sendiri di menu BIOS. 2. Kembalikan ke pengaturan default. Anda perlu mengetahui cara melakukannya secara persis berdasarkan pabrikan motherboard Anda, tetapi opsi ini sering kali berada di bagian menu "Save and Exit". Ini akan mengembalikan pengaturan BIOS Anda ke default, yang mungkin membantu mengurangi masalah yang disebabkan oleh perubahan konfigurasi. Simpan dan restart untuk menerapkan perubahan. Memperbarui BIOS Anda Hal ini mungkin tidak relevan jika Anda menggunakan mesin rakitan pabrik, atau jika komputer Anda tadinya bekerja kemudian mulai gagal berfungsi, tetapi jika Anda sedang membangun PC baru, dan terutama jika Anda menggunakan motherboard lama, memperbarui BIOS barangkali akan sangat berguna saat memecahkan masalah booting. Sekali lagi, proses ini akan sedikit bervariasi, bergantung pada pabrikan, jadi sebaiknya lihat spesifikasinya. Pabrikan motherboard Anda mungkin memiliki dokumentasi prosedur yang sesuai dalam manual motherboard atau di online. Kebanyakan pabrikan memiliki proses yang berbeda, dan sebagian motherboard kelas atas bahkan memiliki fitur pembaruan otomatis. Memperbarui firmware dapat memecahkan masalah yang disebabkan oleh memasangkan perangkat keras lebih baru, seperti drive penyimpanan dengan kapasitas lebih tinggi, pada motherboard yang lebih lama. Penyimpanan OS diinstal pada drive penyimpanan, jadi kegagalan memuat OS dapat menjadi indikasi adanya masalah pada drive. Ada beberapa cara untuk mendiagnosis masalah penyimpanan. Kita akan mulai dengan urutan boot. Urutan boot, atau prioritas boot, adalah urutan yang digunakan PC Anda untuk memindai opsi penyimpanan yang tersedia dan memutuskan mana yang akan diprioritaskan. Jika drive OS bukan berada pada posisi tertinggi dalam urutan boot, ini dapat menjelaskan penyebab OS tidak dimuat dengan benar. Penyesuaian pengaturan ini memungkinkan Anda boot dari disk atau penyimpanan eksternal, yang bisa sangat berguna untuk hal seperti pembaruan BIOS yang disebutkan di atas. Ini juga dapat menyebabkan masalah jika prioritas boot salah, atau jika sistem Anda tidak mendeteksi perangkat penyimpanan utama. 1. Keluarkan penyimpanan eksternal. Untuk menentukan urutan boot, restart sistem Anda, cabut penyimpanan eksternal atau drive flash, dan masuk ke BIOS dengan menekan tombol yang sesuai selama proses startup. 2. Masuk ke bagian Boot pada BIOS. Namanya mungkin sedikit berbeda, tetapi carilah bagian yang dikhususkan untuk penyimpanan, mungkin disebut menu Boot Priority atau Boot Order. 3. Menentukan Drive Boot yang tepat. Drive utama seharusnya menjadi tempat menginstal OS Anda. Jika Anda tidak tahu dari drive mana akan booting, Anda mungkin perlu mencarinya sendiri, karena kapasitas dan merek seringkali terlihat pada labelnya, dan informasi ini seringkali disebutkan juga dalam BIOS. Jika Anda tidak yakin drive mana yang berisi OS, nonaktifkan semua selain satu drive di BIOS, dan lihat apakah sistem bisa boot. Jika tidak, lanjutkan proses eliminasi hingga Anda menemukan drive yang tepat. Anda nanti dapat kembali ke BIOS dan mengaktifkan kembali drive penyimpanan lainnya. Pastikan saja drive berisi OS tersebut berada di bagian teratas daftar prioritas. 4. Simpan perubahan. Setelah Anda memprioritaskan dengan benar urutan boot, simpan perubahan dan keluar. Jika BIOS tidak mendeteksi drive Anda sama sekali, berarti disk berisi sistem operasi itu tidak muncul dalam menu urutan booting, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri atau cara konfigurasinya. Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang tepat untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Lihat panduan ini untuk informasi selengkapnya tentang boot dari SSD berbasis-NVMe*. Selengkapnya tentang PCIe*, UEFI, dan Penyimpanan Jika Anda menggunakan penyimpanan berbasis PCIe*, seperti NVMe* SSD, hal tersebut juga dapat menyebabkan masalah jika penyiapan Anda tidak dikonfigurasi dengan benar. PCIe* adalah interkoneksi serial yang memungkinkan chipset dan CPU terhubung dan berkomunikasi dengan perangkat keras yang terpasang di motherboard Anda. Ada sejumlah "jalur" PCIe* terbatas saluran yang mengirim dan menerima data yang perlu didistribusikan dengan benar di antara perangkat keras yang menggunakannya, termasuk GPU, kartu ekspansi, dan beberapa solusi penyimpanan Anda. Jika dialokasikan secara tidak benar, hal ini dapat mengakibatkan penurunan performa atau masalah kompatibilitas. Ini sekadar pertimbangan saat mula-mula merakit komputer yang belum pernah berhasil boot, atau saat menambahkan perangkat keras baru ke sistem yang lebih lama, karena alokasi jalur tidak akan berubah tanpa memasang atau melepas perangkat keras. Juga pertimbangkan apakah motherboard Anda mendukung mode boot yang sesuai untuk SSD Anda. Jika Anda menggunakan drive penyimpanan NVMe* atau kartu add-in, misalnya, motherboard/BIOS Anda mungkin tidak memiliki kemampuan untuk boot dari format yang lebih baru. Mungkin perlu memperbarui BIOS Anda untuk mengaktifkan UEFI yang lebih baru dengan dukungan boot NVMe*, atau beralih ke mode boot UEFI untuk menggunakan drive baru. Kebanyakan motherboard modern dengan slot tidak akan mengalami masalah ini, tetapi jika Anda bekerja dengan perangkat keras lama, sebaiknya Anda mendalami opsi ini di bagian Boot pada BIOS, dan/atau memperbarui ke versi terbaru perangkat lunak motherboard. Baca dokumentasi motherboard Anda untuk mempelajari secara persis cara motherboard menangani alokasi PCIe* dan apakah memiliki kompatibilitas UEFI atau tidak. Masalah Perangkat Keras Jika dahulu sistem Anda berhasil boot, tetapi BIOS tidak lagi mendeteksi drive penyimpanan, Anda bisa menganggap masalahnya ada pada drive itu sendiri. Jika demikian masalahnya, inilah saatnya memecahkan masalah perangkat keras, yang akan melibatkan pembukaan sistem Anda. Sebelum melakukannya, pastikan untuk mencabut kabel daya Anda, pastikan Anda mengetahui cara paling aman untuk membuka casing, dan ingat jika bekerja pada sistem rakitan pabrik hal itu mungkin berpotensi melanggar garansi Anda. Tanyakan pada pabrikan sistem Anda jika itu persoalannya. Setelah sistem Anda dibuka, periksa apakah kabel ke drive penyimpanan Anda terhubung dengan benar dan tidak longgar. Jika Anda menggunakan drive periksa apakah drive telah terpasang di slot yang benar pada motherboard Anda. Jika semua sepertinya baik-baik saja, mungkin ini saatnya melepas penyimpanan Anda dan mengujinya pada sistem lain yang setahu Anda normal. Jika Anda dapat memasang drive ke sistem lain yang berfungsi untuk keperluan pengujian, itu lebih bagus. Jika tidak, ada beberapa adapter USB yang akan memungkinkan Anda memasang drive ke port USB sistem lain untuk memeriksa apakah drive tersebut terdeteksi. Ini akan memungkinkan Anda mengetahui apakah OS lain mampu mendeteksi drive tersebut, dan menjalankan pemeriksaan diagnostik menggunakan alat seperti Windows Disk Utility untuk menentukan status drive. Jika perangkat penyimpanan tersebut tetap tidak terdeteksi, bahkan pada sistem yang berbeda, ini bisa berarti drive tersebut telah gagal. Jika drive tidak lagi beroperasi, ini mungkin saatnya mulai mencari penggantinya. CMOS Walaupun bukan kejadian yang umum, kadang-kadang masalah baterai CMOS dapat mencegah sistem Anda memulai dengan benar. Baterai CMOS complementary metal–oxide–semiconductor pada motherboard Anda adalah chip bertenaga baterai yang menyimpan informasi penting seperti pengaturan dasar perangkat keras dan tanggal. Kegagalan CMOS seringkali ditunjukkan oleh jam yang direset terus-menerus, atau pesan kesalahan BIOS yang melibatkan CMOS. Masa pakai baterai ini biasanya sekitar satu dekade pada kondisi penggunaan umum, tetapi hal ini dapat bervariasi. Jika Anda menggunakan motherboard yang lebih lama atau bekas, sebaiknya cobalah memeriksa apakah baterai beroperasi dengan benar. Harganya relatif terjangkau, dan proses penggantian biasanya mudah. 1. Temukan baterainya. Temukan CMOS pada motherboard Anda baterai perak pipih berbentuk koin Jika Anda kesulitan menemukannya, baca dokumentasi motherboard Anda. 2. Pasang kembali baterainya. Sebelum mencoba pengganti, tarik baterainya hingga lepas, dan pasang kembali. Baterai seharusnya cukup mudah dilepas. Mungkin ada pengunci atau klip yang menahannya, tetapi biasanya dapat mudah dilepas dengan tangan atau pelan-pelan dengan obeng, dan diganti dengan cara yang sama. 3. Lepaskan dan ganti baterai CMOS. Jika pemasangan kembali tidak memperbaiki masalah, coba penggantinya. Baterai CMOS paling umum adalah CR2032, tetapi bila melepas baterai, pastikan Anda mencatat fiturnya untuk menemukan pengganti yang identik. 4. Restart sistem Anda. Setelah Anda berhasil memasang kembali atau mengganti baterai, restart sistem Anda, dan masuk ke BIOS. Anda nanti perlu mengembalikan pengaturan tanggal dan waktu, simpan, dan keluar. Perangkat Keras Lainnya Selain penyimpanan, mungkin saja ada perangkat keras lain yang menyebabkan kegagalan boot, terutama jika ditunjukkan oleh pesan kesalahan. Ada baiknya memeriksa semua pengkabelan Anda, dan memastikan semua perangkat keras lain telah dipasang dengan benar jika tidak ada yang lain bekerja. Anda dapat mengikuti panduan ini untuk uraian langkah-demi-langkah cara menguji perangkat keras Anda satu-demi-satu, dan lihat apakah hal ini memecahkan masalah. Pengujian Lebih Lanjut Jika Anda telah mencoba semua rekomendasi di atas dan tetap terjebak di layar BIOS, menguji konfigurasi perangkat keras saat ini dengan motherboard baru mungkin menjadi langkah berikutnya yang berguna. Ini mengharuskan pemasangan kembali CPU, pendingin, komponen lain, tetapi akan membantu menghilangkan motherboard sebagai masalahnya. Pengujian dengan perangkat keras pengganti selalu ideal jika Anda memiliki pilihan itu, dan bisa sangat berguna jika BIOS mengarahkan Anda ke komponen tertentu. Kebanyakan masalah PC dapat diperbaiki, tetapi jika Anda bekerja dengan sistem yang lebih lama, mungkin inilah saatnya upgrade. Perangkat keras komputer dapat bertahan lama bila dirawat dengan benar, tetapi karena teknologi PC semakin maju, komponen yang paling andal sekalipun pada akhirnya perlu diperbarui demi pengalaman pengguna yang ideal. Pelajari Lebih Lanjut Buka Inti Bermain Game Dapatkan saran dari para profesional game internasional dan pakar teknologi game Intel. Semua hal tentang game Anda dapat menjadi jauh lebih baik. Ikhtisar Faktor Eksternal Kesalahan BIOS Mengembalikan ke Default Memperbarui BIOS Penyimpanan PCIe & UEFI Perangkat Keras CMOS Perangkat Keras Lainnya Pelajari Lebih Lanjut Informasi Produk dan Performa 1Fitur dan keunggulan teknologi Intel bergantung pada konfigurasi sistem dan mungkin memerlukan perangkat keras yang didukung, perangkat lunak, atau aktivasi layanan. Performa beragam tergantung pada konfigurasi sistem. Tidak ada produk atau komponen yang bisa sepenuhnya aman. Tanyakan pada pabrikan atau retailer sistem Anda atau pelajari selengkapnya di Cara mengembalikan atau recovery BIOS karena gagal update, atau memperbaiki BIOS yang rusak korup. Recovery BIOS adalah usaha mengembalikan memperbaiki BIOS setelah terjadi kegagalan dalam proses update BIOS atau kerusakan BIOS karena sebab lain. Cara memperbaiki PC/laptop gagal booting karena kerusakan BIOS, perbaiki gagal booting & layar gelap setelah update BIOS. BIOS adalah sesuatu yang amat spesifik dalam kaitannya dengan produksi merk/series PC/Laptop. Artinya setiap PC bisa memiliki BIOS dan metode flashing dan metode recovery yang berbeda. Tindakan paling bijak saat menghadapi problem BIOS adalah dengan mencari informasi prosedure recovery dari produsen PC ybs. Ini bisa dengan mengunjungi website produsen ataupun dengan membaca manual yang tersedia. Jangan mudah menyama-ratakan penanganan problem BIOS komputer satu dengan yang lainnya, amat ber-resiko. Artikel ini adalah bagian dari artikel serial “Memperbaiki BIOS Korup” sebaiknya Anda membacanya. BIOS Gagal Update 1 Panduan Umum Mengatasi Update BIOS Gagal atau BIOS Korup. BIOS Gagal Update 2 Cara Memperbaiki BIOS Korup atau Gagal Update . . . . artikel ini. BIOS Gagal Update 3 Cara Memperbaiki BIOS Award, Phoenix, AMI dan metode Hot Flash. Menghadapi BIOS Korup ? Inilah yang sebaiknya perlu anda lakukan Jangan panik ! Gunakan PC lain untuk download file BIOS original dan software flash tool untuk PC/laptop anda, di website produsennya – baca/download juga manual penggunaannya. Kedua file tsb. akan dipergunakan untuk mengembalikan BIOS pada bentuk “asli-nya”. Urusan update BIOS bisa dilakukan nantinya. Dari pengalaman, ini akan lebih memudahkan dari pada me-recover langsung dengan file Update BIOS yang sudah gagal. Singkatnya kita akan mengembalikan BIOS pada versi sebelum update tapi jika anda ingin langsung me-recover versi update-nya juga tidak apa-apa. Membuat media USB-DOS-bootable, dan masukkan file BIOS versi original & flash tool versi DOS yang sudah anda download ke dalam media tsb. Bagaimana caranya, bisa dibaca di manual PC atau di website produsen PC/laptop anda. Lupakan flash-tool versi Windows karena tidak akan bisa digunakan dalam kasus ini. Note Jika menggunakan vga-onboard, layar monitor tidak akan menampilkan apapun gelap. Jika menggunakan vga-card add on, kadang layar akan bisa berfungsi. Setelah media DOS-bootable selesai dibuat, saatnya anda kembali ke PC yang bermasalah. Cara Memperbaiki atau Recover BIOS. Pastikan PC/laptop kondisi OFF. Pindahkan jumper/DIP-switch jika ada ke posisi “Recovery Mode”. Pasang media DOS-bootable USB Flashdisk DOS bootable yang telah dibuat sebelumnya. ON kan PC/laptop; dalam kasus ini bisa jadi layar akan tetap gelap, meski demikian kita masih bisa “memonitor” dari nyala lampu floppy-drive lampu flashdisk dan PC-speaker buzer. Jika ada bunyi “beep” dan lampu floppy flashdisk menyala, itu artinya sedang dilakukan peng-copy-an file BIOS ke motherboard. Saat lampu floppy-drive/flashdisk padam dan terdengar bunyi “beep” biasanya 2x menandakan proses copy sudah selesai. Note selama proses copy kadang tampak seperti berhenti pause tidak ada aktifitas PC, tunggulah barang 1-2 menit untuk memastikan bahwa proses sudah benar-benar selesai. Setelah yakin proses selesai, OFF kan PC. Jika sebelumnya telah memindahkan posisi Recovery-jumper, kembalikan ke posisi normal-nya. Selanjutnya ON kan PC/laptop dan periksa apakah BIOS sudah bisa normal seperti sebelum dilakukan update yang gagal. Pasang kembali HDD jika sebelumnya telah dilepas, dan periksa apakah sistem Windows bisa kembali beroperasi normal. Selanjutnya jika diinginkan, anda bisa meng-update BIOS nya kembali baik dari dalam Windows ataupun menggunakan DOS. Langkah di atas adalah metode umum dalam melakukan recover BIOS yang rusak atau korup. Bisa jadi PC/laptop anda memerlukan cara khusus untuk recover BIOS, cari informasinya pada manual/website ybs. Memperbaiki recovery BIOS AWARD. Buatlah sebuah bootable DOS floppy disk USB flashdisk. Langkah di bawah ini adalah contoh memperbaiki recover BIOS Award pada motherboard Biostar, menggunakan media DOS-bootable floppy diskette. Untuk merk lain pada prinsipnya sama. Ketika update BIOS gagal dan sistem tidak bisa boot normal, maka Boot Blocker akan aktif dan menampilkan pesan tertentu. Contohnya “BIOS checksum error” atau “Insert system disk and press Enter to recover BIOS” dsb. Note Jika menggunakan vga-onboard, layar monitor tidak akan menampilkan apapun gelap. Jika menggunakan vga-card AGP/PCI add on, kadang layar akan bisa berfungsi. Copy program dan file update BIOS yang sesuai PC anda, ke dalam media DOS bootable tsb. Pasang media bootable DOS yang telah dibuat. ON kan PC dan tekan tombol ENTER. Sistem akan booting ke DOS prompt jika bisa tampak pada monitor. Pada prompt yang muncul ketik awdflash /sn/py/r , tekan Enter. Note adalah nama file BIOS. BIOSTAR juga support format selain ekstensi bf/bs, mis. ekstensi ddr. Sistem akan mulai melakukan update recover BIOS, dan otomatis akan restart jika prosesnya telah selesai. Setelah restart, BIOS akan normal kembali. Mungkin anda perlu untuk me-reset BIOS atau clear CMOS terlebih dahulu, lakukan jika memang diperlukan. Jika layar tidak memberi tampilan apapun. Maka kita perlu membuat sebuah batch-file dengan nama Dibuat pada PC lain yang normal. Kemudian tambahkan copy file tsb. ke dalam DOS bootable disk yang telah dibuat. File akan otomatis menjalankan DOS dan semua perintah yang diperlukan untuk recover BIOS. Cara membuat batch-file yang akan digunakan untuk recover BIOS Award Buka Notepad pada PC lain, ketik /sn /py /r , lalu Save dengan nama Note Untuk BIOS lain, ganti & dengan nama flashtool & file update BIOS yang diperuntukkan BIOS ybs. File tsb. akan memerintahkan sistem DOS untuk menjalankan dalam contoh ini dari bootable media diskette, USB Flash, kemudian menjalankan program-flash dan menggunakan file-BIOS untuk meng-update BIOS. Switch-nya /sn, /py, /sb, /cc, /cd bisa bervariasi sesuai program flash-nya. Switch terakhir /r memerintahkan untuk melakukan restart setelah proses selesai seluruhnya. Dengan cara di atas, kita tidak perlu meng-ketik perintah apapun karena layar gelap, hanya perlu ON-kan PC dan menunggu proses selesai. Cara ini sering disebut “blind update” 🙂 Yang penting diingat adalah pelajari baik-baik manual update/recover BIOS untuk PC anda, sebab beda merk/versi akan beda pula caranya. Jadi, di dalam media DOS-bootable di atas akan berisi file DOS System untuk booting, dan file harus sesuai dengan BIOS PC/laptop file program flash harus sesuai dengan BIOS PC/laptop file Update BIOS harus sesuai dengan BIOS PC/laptop anda.

cara memperbaiki bios yang rusak pada laptop